Sejarah Islam di Spanyol

 

Sejarah Islam di Spanyol

Oleh: Rahman Abdullah

Spanyol merupakan negara yang terkenal dengan sebutan negeri matador serta rivalitas antara dua klub sepak bola besarnya yaitu Real Madrid dan Barcelona. Namun secara resmi, Negara Spanyol dikenal dengan sebutan Reino de España yang berarti Kerajaan Spanyol yang merupakan sebuah negara di Eropa Barat Daya yang berbatasan langsung dengan Portugal serta terletak di Semenanjung Iberia.

Spanyol adalah sebuah negara yang menganut pemerintahan kerajaan parlementer, di mana kepala negara dipimpin oleh seorang raja, sedangkan kepala pemerintahan dipimpin oleh Perdana Menteri. Saat ini, Spanyol merupakan negara yang mayoritas penduduknya yaitu sekitar 94 % menganut agama Katolik Roma. Namun siapa sangka, dalam sejarah, Spanyol pernah menjadi Negeri Muslim yang mempunyai peradaban tinggi dan menjadi mercusuar bagi negara-negara Eropa pada zamannya.

Islam pertama kali masuk ke wilayah Semenanjung Iberia yaitu terjadi pada abad ke-8 M yang dibawa oleh Kekhalifahan Umayyah di bawah pimpinan Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik. Pada masa al-Walid itu, gubernur Afrika Utara yaitu Musa ibn Nushair memperluas wilayah kekuasaannya dengan menduduki Aljazair dan Maroko. Sebelum dikalahkan dan kemudian dikuasai Islam, dikawasan tersebut merupakan kantung-kantung yang menjadi basis kekuasaan kerajaan Romawi, yaitu kerajaan Gotik.

Banyak faktor yang mendorong Kekhalifahan Umayyah melakukan penaklukkan terhadap Spanyol, salah satunya adalah adanya kekacauan di tubuh kerajaan Visigotik Spanyol yang membuat salah seorang dari kerajaan tersebut yaitu Julian meminta bantuan kepada penguasa Afrika Utara untuk membebaskan negerinya dari kekacauan.

Sebenarnya dalam proses penaklukan Spanyol terdapat tiga pahlawan Islam yang dapat dikatakan paling berperan dalam memimpin pasukan ke sana. Mereka adalah Tharif bin Malik, Tharik bin Ziyad, dan Musa bin Nushair. Tharif dapat disebut sebagai perintis dan penyelidik pertama yang bertugas untuk melihat kondisi negeri Spanyol. Namun dalam sejarah, tokoh yang paling terkenal dalam penaklukkan Spanyol adalah Thariq bin Ziyad. Hal tersebut tejadi karena dibawah pimpinan Thariq, pasukan muslim dapat menaklukkan Spanyol.

Pada tahun 711 M, Musa bin Nushair mengirim pasukan ke Spanyol sebanyak 7000 orang di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad. Pasukan tersebut kemudian menyeberangi selat dan singgah di sebuah tempat yaitu sebuah gunung yang kemudian dikenal dengan sebutan Gibraltar atau Jabal Thariq. Kemuadian setelah itu terjadilah pertempuran sengit antara pasukan Islam dengan pasukan kerajaan Gotik. Dalam pertempuran di daerah Bakkah, penguasa Kerajaan Visigotik yaitu Raja Roderick dapat dikalahkan. Dengan kekalahan tersebut pasukan Islam dapat menaklukkan wilayah-wilayah Kerajaan Gotik lainnya seperti Kordoba, Granada dan Toledo yang saat itu merupakan ibu kota kerajaan Gotik.

Kemenangan pasukan Thariq bin Ziyad tersebut adalah awal dari berkuasanya Kerajaan Islam di Spanyol. Pada masa kekuasaan Umayyah inilah, Spanyol menjadi wilayah kekuasaan Islam yang sangat pesat kemajuan dan sangat toleran. Pemerintahan Bani Umayyah sangat menghormati hak-hak setiap orang untuk bebas memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing. Selain itu, kota-kota di Spanyol seperti Kordoba menjadi kota metropolitan yang maju di Eropa saat itu, menurut catatan sejarawan di Spanyol, pada masa kekuasaan Islam banyak dibangun masjid, istana dan bangunan-bangunan yang berguna untuk umum, seperti irigasi, taman-taman yang indah dan sebagianya. Setidaknya ketika Islam berkuasa di sana terdapat sekitar 700 masjid, 60.000 kastil, dan 70 perpustakaan.   

Spanyol dalam kekuasaan Islam telah menjadi mercusuar bagi negeri-negeri Eropa lainnya dalam memperoleh ilmu pengetahuan dan peradaban yang maju. Banyak muncul ilmuwan-ilmuwan yang mumpuni dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti Abbas Ibnu Firnas (810-887) ia adalah ahli matematika dan astronom terkemuka. Sejarah dunia mencatatnya sebagai perintis dalam dunia kedirgantaraan. Kemudian ada Abu Al-Qasim Al-Zahrawi (936-1013) atau bangsa Barat mengenalnya sebagai Abulcasis yang tersohor sebagai dokter Muslim legendaris asal Kordoba, ia merupakan sosok yang dikenal sebagai peletak dasar-dasar teknik ilmu bedah modern. Dan masih banyak ilmuwan-ilmuwan lainnya. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan tersebut, pada masa itu Spanyol menjadi magnet bagi pelajar dari berbagai penjuru Eropa untuk menimba ilmu di negeri Andalusia tersebut.

Pada perkembangan selanjutnya, ketika memasuki abak ke-11 M, peradaban Islam di Spanyol mulai menunjukkan penurunan. Hal tersebut ditandai dengan munculnya perpecahan dikalangan penguasa muslim yang menimbulkan kerajaan-kerajaan Islam kecil di Spanyol yang saling berselisih antara satu dengan yang lain. Hal tersebut menjadi peluang bagi kerajaan-kerajaan Kristen yang masih menaruh dendam kepada umat Islam yang telah menaklukkan Spanyol.

Puncak dari kemunduran peradaban Islam di Spanyol terjadi pada abak ke-15 M, yaitu taklukknya wilayah Granada yang menjadi benteng terakhir umat Islam di Spanyol ke tangan Raja Ferdiand dan Ratu Isabella dari Kerajaan Castilia dan Aragon, dan penguasa Granada saat itu yaitu Sultan Muhammad As-Shaghir menyerahkan kunci Istana Al-Hambra kepada Raja Ferdinand dan Ratu Isabella pada tanggal 2 Januari 1492 M. Peristiwa tersebut menajadi tanda berakhirnya kekauasaan Islam di Spanyol yang telah berlangsung selama hampir 8 abad.

Setelah berabad-abad lamanya Islam terusir dari Spanyol, perkembangan Islam di Spanyol pada saat sekarang ini tidak begitu signifikan. tercatat pada tahun 2016, terdapat hanya sekitar 2 juta umat Isalm atau sekitar 4 persen dari total populasi Spanyol. Di mana kelompok muslim tersebut di dominasi oleh imigran dari wilayah Afrika Utara terutama dari wilayah Maroko.

Catatan: Dikutip dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar untuk "Sejarah Islam di Spanyol"