Dampak Perkembangan Teknologi dalam Dunia Pendidikan
Dampak Perkembangan Teknologi dalam Dunia
Pendidikan
Oleh: Rahman Abdullah
Pendidikan merupakan upaya untuk membimbing, membina, memengaruhi
serta mengarahkan dengan menggunakan seperangkat ilmu pengetahuan. Pendidikan
dapat dilaksanakan melalui cara formal maupun informal di lingkungan keluarga,
masyarakat serta sekolah. (Rosleny Marliany. 2010 : 40). Pendidikan
secara umum dapat diartikan sebagai segala
upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik perorangan, kelompok,
atau warga masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diperintahkan atau
diinginkan oleh pelaku pendidikan tersebut. (Soekidjo Notoatmodjo. 2003 : 16)
Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan
manusia. Pendidikan merupakan proses pendewasaan serta pembentukan pribadi.
Pendidikan berlangsung sepanjang hayat sejak dari buaian sampai akhir hayat.
Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki tujuan nasional berkaitan dengan
pendidikan yang tercantum dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4
yang berbunyi “..., mencerdaskan kehidupan bangsa, dan.... Tujuan nasional ini
kemudian dijabarkan dalam Pasal 31 ayat (1) yang berbunyi “Setiap warga negara
berhak mendapat pendidikan”, serta ayat (5) yang berbunyi “Pemerintah memajukan
ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”(UUD
1945 Hasil Amandemen). (Abdul Haris Subarjo. 2015 : 46)
Apabila dikaitkan dengan hak asasi manusia (HAM) maka memperoleh
pendidikan ini merupakan hak setiap Warga Negara Indonesia seperti yang diatur
dalam Pasal 28C Undang-Undang Dasar 1945 ayat (1) “Setiap orang berhak
mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan
dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya,
demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia”. (Lies
Sudibyo. 2011 : 175)
Pendidikan
adalah suatu hal yang sangat fundamental dalam kehidupan manusia, karena dengan
pendidikan manusia dapat memaksimalkan potensi dirinya serta manusia dapat
melakukan aktivitas kehidupan dengan metode dan tata cara yang benar sehingga
manusia bisa mempertahankan hidup dan bukan hanya sekedar melakukan aktivitas kehidupan
semata, tetapi manusia sebagai mahluk Tuhan yang dibekali akal sudah menjadi
keharusannya untuk menjadi mahluk yang dapat berkarya dan menjadi pemimpin di
muka bumi.
Kemajuan Teknologi dalam Pendidikan
Di era globalisasi ini kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi sudah sangat maju dan canggih. Orang pada abad 19 M kebelakang
mungkin tidak terbanyang dapat berbicara langsung bahkan bertatap wajah dengan
orang yang berada di luar negeri atau berada di tempat yang sangat jauh seperti
halnya yang terjadi pada abad ke-21 ini. Barang siapa yang gagap dalam
teknologi atau kurang paham dalam teknologi pada zaman sekarang terutama dalam
teknologi informsasi dan komunikasi maka akan tertinggal dalam
perkembangan yang sedang terjadi di dunia ini, tak terkecuali perkembangan
teknologi dalam dunia pendidikan.
Berkaitan dengan hal tersebut maka peran dan pemanfaatan dari
kemajuan di bidang teknologi khususnya teknologi informasi di dalam dunia
pendidikan harus mempertimbangkan beberapa faktor yang saling berhubungan.
Resnick menyatakan bahwa terdapat tiga hal yang penting dan harus mendapatkan
perhatian dalam menyusun suatu kegiatan pembelajaran, yaitu:
1) Bagaimana seseorang belajar (how
people learn).
2) Apa yang dipelajari (what
people learn),
3) Kapan dan di mana seseorang belajar (when and where people learn).
Jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut, menjadi acuan rumusan
peran teknologi informasi dalam memodernisasi pendidikan. (Abdul Haris Subarjo.
2015 : 49)
Pertanyaan pertama “bagaimana seseorang belajar?”
jawaban dari pertanyaan tersebut berhubungan dengan bagaimana proses
pembelajaran dilakukan. Dalam proses pembelajaran terdapat berbagai komponen di
antaranya ialah metode atau model pembelajaran, yang menggambarkan bagaimana
cara berinteraksi antara pendidik dengan peserta didiknya. Adanya perubahan
pandangan pembelajaran dari teacher
centered (pendidik
berperan sebagai pusat atau sumber dari prose pendidikan atau sumber informsi)
menjadi student centered (berpusat
kepada peserta didik) memberikan konsekuensi bahwa dosen atau guru tidak lagi
dijadikan rujukan semua pengetahuan, tetapi lebih berperan sebagai motivator
dan fasilitator. Dalam menjalankan peran ini maka seorang pendidik harus bisa
memanfaatkan semaksimal mungkin kemajuan teknologi informasi (TI). Dosen atau
guru dapat mengemas materi sedemikian rupa sehingga peserta didik menjadi lebih
mandiri dan lebih banyak berproses bukan hanya sekedar duduk mendengarkan dan
mencatat. (ibid : 50)
Untuk pertanyaan kedua dan ketiga,
mengenai apa yang dipelajari merupakan sesuatu yang bersifat pada konten
pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi dan informasi maka seseorang bisa
mengetahui apa yang terjadi di suatu tempat terentu begitu pula dengan materi
pembelajaan, pelajar memungkinkan untuk mengakses berbagai macam ilmu
pengetahuan yang terkadang belum disampaikan oleh guru atau dosen. Kemudian
mengenai kapan dan dimana seseorang belajar, maka dengan adanya kemajuan
teknologi seorang yang ingin belajar bisa di mana saja dan kapan saja.
Peranan yang dapat dilakukan teknologi informasi (TI) dalam model
pembelajaran ini sangat jelas. Hadirnya e-learning
dengan semua variasi tingkatannya telah memfasilitasi perubahan ini. Secara
umum e-learning dapat didefinisikan
sebagai pembelajaran yang disampaikan melalui semua media elektronik termasuk,
internet, audio/ video tape, TV interaktif, dan CD ROM (W. Stallings, 2000). E-learning telah mendorong demokratisasi
pengajaran dan proses pembelajaran dengan memberikan kendali yang lebih besar
dalam pembelajaran kepada siswa/ mahasiswa. Hal
ini sangat sesuai dengan prinsip penyelenggaraan pendidikan nasional seperti
yang termaktub dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa “pendidikan
diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif
dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural,
dan kemajemukan bangsa”. (Lies Sudibyo. 2011 : 179)
Ilmu pengetahuan berkembang sedemikian cepatnya, para pengajar
tersebar diberbagai belahan dunia, buku-buku, bahan ajar, dan referensi
diperbarui secara terus-menerus. Maka setidaknya peranan kemajuan teknologi
dalam dunia pendididkan, yaitu:
- Sumber ilmu pengetahuan.
- Tempat bertemunya para pembelajar.
- Melahirkan inisiatif dalam kegiatan
belajar-mengajar.
- Alat pendukung mengatasi keterbatasan
pancaindera.
- Bagian yang tidak terpisahkan dari
kerangka kurikulum.
- Penyeimbang gaya belajar individu.
- Pengelolaan Institusi Pendidikan.
- Menjadi instruktur institusi pendidikan.
- Mengubah institusi pendidikan menjadi
pusat unggulan. (ibid : 180)
Pengaruh Kemajuan Teknologi dalam
Pendidiakn
Di dalam dunia pendidikan, perkembangan teknologi informasi mulai
dirasakan mempunyai dampak baik positif maupun negatif, sebagai akibat dari
berkembangnya teknologi informasi itu sendiri. Banyak hal yang dirasa berbeda
dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya, dikarenakan
pemanfaatan teknologi informasi tersebut. Sehingga dalam dunia pendidikan
keberadaan sistem informasi dan komunikasi merupakan salah satu komponen yang
tidak terpisahkan dari aktivitas pendidikan. Dalam sebuah lembaga pendidikan
harus memiliki komponen-komponen yang diperlukan untuk menjalankan operasional
pendidikan, seperti siswa/mahasiswa, sarana dan prasarana, struktur organisasi,
proses, sumber daya manusia (tenaga pendidik) , dan biaya operasi. Sedangkan
system komunikasi dan informasi terdiri dari komponen - komponen pendukung
lembaga pendidikn untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan pihak pengambil
keputusan saat melakukan aktivitas pendidikan. Untuk itulah PUSTEKKOM (Pusat
Teknologi Informasi dan Komunikasi) Kementerian Pendidikan Nasional dan
Kebudayaan menyatakan dampak positif pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pendidikan adalah untuk mengatasi masalah sebagai berikut :
·
Masalah
geografis, waktu dan sosial ekonomis Indonesia.
·
Negara
Republik Indonesia merupakan negara kepulauan, daerah tropis dan pegunungan,
hal ini akan mempengaruhi terhadap pengembangan infrastruktur pendidikan
sehingga dapat menyebabkan distribusi informasi yang tidak merata.
·
Mengurangi ketertinggalan dalam pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan dibandingkan dengan negara
berkembang dan negara maju lainnya.
·
Akselerasi pemerataan kesempatan belajar dan
peningkatan mutu pendidikan yang sulit diatas
dengan cara - cara konvensional.
·
Peningkatan
kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan pendayagunaan teknologi
informasi dan komunikasi.
·
Teknologi informasi dan komunikasi akan
membantu kinerja pendidikan secara terpadu, sehingga akan terwujud manajemen
yang efektif dan efisien, transparan dan akuntabel.
Adapun dampak negatif teknologi informasi dalam dunia pendidikan,
antara lain adalam dengan kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi juga akan semakin mempermudah terjadinya
pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), karena semakin
mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan
melakukan kecurangan, walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan
bagaikan sebuah sistem tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan
dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal, salah satu dampak
negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan
berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention). (ibid
: 181-182)
Terkait dengan dampak negatif dari teknologi informasi yang
perkembangannya semakin meningkat namun memiliki kekurangan. Misalnya, pada e-learning yang dapat menyebabkan
pengalih-fungsian guru dan mengakibatkan guru jadi tersingkirkan, atau juga menyebabkan
terciptanya pelajar yang bersifat individual karena
sistem pembelajaran dapat dilakukan dengan hanya seorang diri. Bahkan
dimungkinkan etika dan disiplin peserta didik susah atau sulit untuk diawasi
dan dibina, sehingga lambat laun etika dan khususnya para
peserta didik akan menurun drastis, serta hakikat manusia yang utama yaitu
sebagai makhluk sosial akan tergerus.
Disamping itu, karena seringnya mengakses internet dikhawairkan pelajar bukannya
benar - benar memanfaatkan teknologi informasi dengan optimal, tetapi malah
mengakses hal - hal yang tidak baik, seperti pornografi, game online. Bahkan
dapat terkena cyber relational addiction
ialah keterlibatan yang berlebihan pada hubungan yang terjalin melalui internet
(seperti melalui chat room dan virtual affairs) sampai kehilangan
kontak dengan hubungan- hubungan yang ada dalam dunia nyata. Kemudian juga bisa
terkena information overload, yakni
menemukan informasi yang tidak habis- habisnya yang tersedia di internet,
sehingga rela menghabiskan waktu berjam - jam untuk mengumpulkan dan
mengorganisir informasi yang ada, yang akhirnya dapat membuat seseorang
kecanduan, terutama menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena
hanya untuk melayani kecanduan tersebut. Hal - hal ini jelas sangat menghambat
berkembangnya pendidikan dalam teknologi informasi dan komunikasi. (Ibid: 182)
Usaha Meminimalisir Dampak Negatif
Perkembangan Teknologi dalam Pendidikan
Tentunya untuk menghilangkan sama sekali dampak negatif dari perkembangan IPTEK dalam dunia pendidikan ini
memang sulit, karena terkait dengan dunia jejaring sebagaimana
ketatpun diawasi atau di kontrol pasti akan ada celah bagi para pelaku penyalahgunaan teknologi
untuk hal-hal menyimpang. Namun bagaimanapun kita masih bisa meminimalisir
dampak negatif tersebut.
Upaya yang dapat dilakukan ialah antara lain:
·
Mempertimbangkan
pemakaian teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan, khususnya untuk
anak di bawah umur yang masih harus dalam pengawasan ketika sedang melakukan
pembelajaran dengan teknologi informasi.
·
Tidak
menjadikan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media atau sarana
satu-satunya dalam pembelajaran, misalnya tidak hanya mendownload e-book, tetapi masih tetap membeli buku-buku
cetak, tidak hanya berkunjung ke digital library namun juga masih berkunjung ke
perpustakaan.
·
Pihak- pihak pengajar baik guru, dosen, maupun
orang tua memberikan pembelajaran etika dalam ber-teknologi informasi dan
komunikasi agar dapat dipergunakan secara optimal tanpa menghilangkan etika.
·
Pemerintah
sebagai pengendali sistem-sistem informasi seharusnya lebih peka danmenyaring
informasi apa saja yang dapat doakses oleh para peserta didik di dunia maya.
·
Menegakkan
fungsi hukum yang berlaku, misalnya pembentukan cyber task yang bertugas untuk
menentukan standar operasi penegndalian dalam penerapan teknologi informasi.
Hal ini meliputi keamanan teknologi, sistem rekap data, serta fungsi pusat
penanganan bencana.
·
Menghindari
penggunaan telepon selular berfitur canggih oleh anak-anak di bawah umur dan
lebih mengawasi pemakaiannya.Terkait dengan televisi,orang tua harus mewaspadai
muatan pornografi, memperhatikan batasan umur penonton pada film yang tengah
ditayangkan, mengaktifkan penggunaan fasilitas Parental Lock pada TV kabel atau
satelit, menghindari penempatan TV pribadi di dalam kamar. Terkait dengan
komputer dan internet: orang tua hendaknya mewaspadai muatan pornografi digital
(online maupun offline), orang tua hendaknya mewaspadai kekerasan pada game,
cek history browser pada komputer anak untuk melihat apa saja yang sudah dilihatnya,
meletakkan ko mputer pada tempat yang dapat diawasi, hindari penempatan
komputer di dalam kamar, jika terpaksa meletakkan komputer dalam kamar anak,
jangan melengkapi dengan fasilitas internet, perbanyak buku yang bersifat
edukatif di rumah. (ibid: 183)
Dengan
demikian penting untuk membuat pemahaman yang baik kepada setiap pelaku
pendidiakn untuk senantiasa selalu menggunakan kemajuan teknologi unuk kebaikan
dan kemudahan dalam proses pembelajaran di era modern sekarang ini, hal
tersebut dimaksudkan untuk meminimalisir terjadinya penyalahgunaan teknologi
dalam kehidupan terlebih lagi dalam dunia pendidikan ini. Karena Pendidikan yang bisa dikatakan sebagai wadah dari berbagai nilai keluhuran harus
bisa memanfaatkan semaksimal mungkin
teknologi tersebut untuk peningkatan mutu dari dunia pendidikan dan peningkatan
kualitas sumber daya manusia dari para
peserta didik agar bisa bersaing dengan bangsa lain dalam kehidupan ini. Maka dari itu, kuasailah
teknologi dan jangan menjadi orang yang malah dikuasai oleh teknologi.
Tidak ada komentar untuk "Dampak Perkembangan Teknologi dalam Dunia Pendidikan"
Posting Komentar